Ada banyak semoga yang belum pernah aku rasakan, sampai jumpa yang aku berikan, atau apa kabar yang aku tanyakan.
Seperti sebatang rokok, ia adalah aku. Kehidupan dimulai ketika ia mulai dibakar. Hirupnya merupakan apa saja yang dirasakan orang sekitar ketika aku hidup. Asapnya adalah cerminan dari tiap waktu yang aku rasakan. Sedangkan bara api dan abunya adalah sisa dari kehidupan. Nyala merah merupakan perjalanan bagaimana rokok, aku, akan mati. Sedangkan filter ialah batas dari perjalanan hidup. Tapi, ada kalanya rokok mati ditengah, bukan saat mendekati filter. Hak untuk mematikan nyala ada pada pengguna, hak untuk mematikan aku ada pada Tuhan. Bisakah rokok mati ditengah? Bisa. Bisakah aku mati ditengah? Bisa. Apakah matinya rokok menyebabkan kekesalan pada pengguna? Ya. Apakah bunuh diri menyebabkan kemarahan Tuhan? Ya.
Tapi aku ingin mati.